Reinkarnasi Kartini Masa Pandemi
Oleh: Ananda Alvionita Alamsyah
“Kami disini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan perempuan itu menjadi saingan bagi lelaki dalam perjuangan dan kehidupan, Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum perempuan, agar kami lebih cakap melakukan kewajiban. Kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangan perempuan: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.”(surat RA. Kartini kepada Prof. Anton dan istrinya pada 4 Oktober 1902)
Ini adalah kutipan surat RA. Kartini yang ia tulis untuk sahabat pena nya. Ia mengungkap tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Perjuangan dan ide-ide Kartini mengenai emansipasi perempuan inilah yang akhirnya mendasari ditetapkannya Hari Kartini. Dan Tak terasa kita bisa memperingati kembali Hari Kartini di tahun 2020 ini.
Namun berbeda di tahun sebelumnya dimana peringatan tahun ini kita ditemani rintikan ujian yang luar biasa dari sang maha kuasa. Ya, Pandemi yang mengguncang dunia termasuk Indonesia. Jika dulu RA. Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan dalam hal pendidikan, maka Kartini masa pandemi ini pun berjuang melawan dan menghadapi Covid-19. Ini menjadi tantangan yang besar bagi para Kartini masa kini dalam menjalankan perannya. Khususnya peran Kartini-Kartini dalam rumah tangga menjadi semakin penting dalam situasi pandemi seperti sekarang. Kartini masa kini perlu mendampingi anak belajar dari rumah, memastikan tiap anggota keluarga tetap sehat dan terjaga pola asupan gizinya. Bahkan Kartini masa kini juga perlu menciptakan suasana yang menyenangkan agar anak-anak tidak bosan berdiam diri di rumah. Tidak sedikit pandemi ini juga mengurangi pendapatan rumah tangga, sehingga peran seseorang dalam mengatur keuangan keluarga kian diperlukan. Belum lagi sebagian dari Kartini yang mempunyai peran ganda, yang harus Work From Home, bahkan menjadi garda terdepan menangani para pasien yang positif terkena virus ini. Meninggalkan anggota keluarga dirumah dengan penuh harap bisa kembali berkumpul dan bersua.
Inilah reinkarnasi Perjuangan yang sesungguhnya, seperti yang kita tahu peran-peran itu sering kita temukan di rumah kita. Seseorang yang luar biasa, bekerja setiap waktu 1x24 jam tanpa henti dan tanpa di bayar sedikit pun. Bahkan sebelum adanya pandemi ini dia orang yang slalu berjuang akan peran nya. Dialah Ibu seseorang yang senantiasa bekerja tanpa jasa. Sosok hebat di dalam keluarga dan bisa menjadi apa saja di dalam sebuah keluarga. Jika Indonesia punya Sri Mulyani Menteri keuangan terbaik di dunia maka di keluarga kita punya ibu yang siap menjadi pengelola keuangan nya, jika MasterChef punya Chef Rennata yang cantik dan hebat dalam memasak, kita pun punya ibu yang siap memasak masakan yang kita suka, jika Rumah sakit mempunyai dokter dan perawat handal kita pun punya ibu yang siap menjadi Perawat sekaligus dokter dikala kita sakit, jika Indonesia punya marry Riana sebagai motivator, maka kita punya ibu yang slalu memberikan motivasi disaat kita jatuh, tak hanya itu pendidik pertama sebelum guru-guru kita yang mengajarkan bagaimana cara membaca, sosok ibu lebih dulu mengajarkan bagaimana kita berbicara.
Disini saya lebih menekan kan seorang perempuan muda masa kini harus serba bisa bukan hanya dalam hal pendidikan saja, Padahal dulu RA. Kartini susah payah memperjuangkan pendidikan bagi perempuan. Namun pada kenyataan nya banyak perempuan masa kini lebih condong akan pendidikan untuk pekerjaannya sedangkan kewajiban sebagai pendidik pertama anaknya tidak dilakukan. Oleh karna itu sebagai seorang perempuan muda masa kini, kita harus serba bisa. Tidak hanya pintar di kampus,punya karier dan prestasi cemerlang, tapi nanti kita juga akan jadi istri dan ibu dari anak-anak kita, menjadi pendidik pertama, bukan hanya belajar materi pelajaran di kampus untuk mencapai cita-cita, tapi urusan di rumah harus juga kita pelajari mulai saat ini.
Mari bersama-sama kita berikan apresiasi yang terbaik kepada Kartini kita, Yang sudah berjuang melahirkan, menjaga dan merawat kita semua. Semoga Tuhan senantiasa menjaganya kini hingga tercapai kebahagiaan mutlak untuknya.
~Salam Hangat
Mohon Di Maklum apabila tulisan nya agak tek tok dan ga nyambung gaess, ini kali pertama aku nulis wkwk🙃
Mohon Di Maklum apabila tulisan nya agak tek tok dan ga nyambung gaess, ini kali pertama aku nulis wkwk🙃